Angin puting beliung kembali melanda Indramayu dan merusak belasan rumah warga.
INDRAMAYU -- Angin puting beliung kembali melanda. Kali ini, angin yang disertai hujan deras dan petir itu, menerjang Desa Sumbon Blok Sidakerta Kec Kroya Kab Indramayu. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Namun, akibat hempasan angin yang terjadi pada Jumat (13/1) sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, 11 unit rumah milik warga rusak. Bahkan, salah satu rumah milik Darsi (50), rusak parah terkena sabetan pohon yang tumbang, tak jauh dari rumahnya. Selain merusakkan rumah, angin itu juga menumbangkan 41 pohon yang ada di desa tersebut.
Menurut Darsi, angin ribut yang melanda desanya itu didahului oleh awan hitam tebal dan langsung diikuti oleh hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB. Selang hampir setengah jam kemudian, angin yang kencang tiba-tiba datang dan langsung menghempas rumah-rumah milik warga.
''Saat itu saya baru saja selesai shalat Ashar. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan langsung menerbangkan genteng rumah saya. Belum hilang rasa kaget akibat kejadian itu, tiba-tiba pohon besar yang ada di samping rumah saya roboh, dan dahan-dahan pohonnya mengenai rumah saya,'' papar Darsi , Sabtu (14/1).
Berdasarkan pantauan, suasana di lokasi kejadian masih terlihat berantakan. Pecahan-pecahan genteng yang berasal dari atap rumah warga yang tertiup angin, masih berserakan di sekitar halaman rumah. Sebagian pohon yang tumbang juga terlihat masih dibiarkan begitu saja.
Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin, beserta aparat muspida lainnya, meninjau lokasi bencana tersebut, Sabtu (14/1). Dalam kesempatan itu, bupati menyerahkan bantuan berupa uang senilai Rp 6.250.000 dan beras sebanyak satu ton.
Sementara itu, terkait terjadinya bencana di beberapa daerah yang ada di Jabar, gubernur mengambil langkah preventif. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Nu'man Abdul Hakim, gubernur sudah mengirimkan radiogram pada bupati/wali kota agar melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam seperti longsor.
''Radiogram itu sudah dikirimkan oleh gubernur beberapa waktu lalu agar semua wali kota/bupati mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam dengan melakukan langkah-langkah pencegahan,'' ujar Nu'man usai Peluncuran Buku Setengah Abad Perlawanan karya Tjetje H Padmadinata di Pendopo Wali Kota Bandung, Sabtu (14/1).
Namun, akibat hempasan angin yang terjadi pada Jumat (13/1) sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, 11 unit rumah milik warga rusak. Bahkan, salah satu rumah milik Darsi (50), rusak parah terkena sabetan pohon yang tumbang, tak jauh dari rumahnya. Selain merusakkan rumah, angin itu juga menumbangkan 41 pohon yang ada di desa tersebut.
Menurut Darsi, angin ribut yang melanda desanya itu didahului oleh awan hitam tebal dan langsung diikuti oleh hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB. Selang hampir setengah jam kemudian, angin yang kencang tiba-tiba datang dan langsung menghempas rumah-rumah milik warga.
''Saat itu saya baru saja selesai shalat Ashar. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan langsung menerbangkan genteng rumah saya. Belum hilang rasa kaget akibat kejadian itu, tiba-tiba pohon besar yang ada di samping rumah saya roboh, dan dahan-dahan pohonnya mengenai rumah saya,'' papar Darsi , Sabtu (14/1).
Berdasarkan pantauan, suasana di lokasi kejadian masih terlihat berantakan. Pecahan-pecahan genteng yang berasal dari atap rumah warga yang tertiup angin, masih berserakan di sekitar halaman rumah. Sebagian pohon yang tumbang juga terlihat masih dibiarkan begitu saja.
Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin, beserta aparat muspida lainnya, meninjau lokasi bencana tersebut, Sabtu (14/1). Dalam kesempatan itu, bupati menyerahkan bantuan berupa uang senilai Rp 6.250.000 dan beras sebanyak satu ton.
Sementara itu, terkait terjadinya bencana di beberapa daerah yang ada di Jabar, gubernur mengambil langkah preventif. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Nu'man Abdul Hakim, gubernur sudah mengirimkan radiogram pada bupati/wali kota agar melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam seperti longsor.
''Radiogram itu sudah dikirimkan oleh gubernur beberapa waktu lalu agar semua wali kota/bupati mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam dengan melakukan langkah-langkah pencegahan,'' ujar Nu'man usai Peluncuran Buku Setengah Abad Perlawanan karya Tjetje H Padmadinata di Pendopo Wali Kota Bandung, Sabtu (14/1).
0 Komentar:
Post a Comment
<< Halaman Index