Sunday, January 29, 2006

Banjir Melanda Indramayu, Sejumlah Sungai Besar Dinyatakan Aman

INDRAMAYU,
Banjir melanda Kab. Indramayu menyusul hujan deras yang turun selama lebih dari 12 jam pada Kamis malam sampai Jumat siang (26-27/1). Sebagian wilayah kota terendam, mulai jalan, fasilitas umum sampai lingkungan pemukiman penduduk.

HUJAN deras yang mengguyur Kota Indramayu selama 12 jam lebih sejak Kamis malam (26/1) sampai Jumat (27/1) siang telah menggenangi sebagian besar wilayah kota. Sejumlah kendaraan terhambat genangan air seperti di Jln. D.I. Panjaitan yang tergenang setinggi 20 cm, Jumat (27/1).
Sejumlah tempat paling parah terendam air yang menyebabkan lumpuhnya lalu lintas di kota tersebut, di antaranya sepanjang Jln. D.I. Panjaitan, Jln. Jend. Sudirman sampai pertigaan Krotek, genangan air mencapai setengah meter lebih.

Tingginya genangan air membuat kendaraan terpaksa menghindari titik banjir. Akibatnya, terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan seperti di Jln. Jend. Sudirman depan pusat perbelanjaan "Yogya", perempatan Waiki, perempatan Adipura, dan Bunderan Kijang.

Warga setempat menuturkan, genangan air akibat hujan tercatat yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Selama ini, kalaupun ada banjir, genangan paling tinggi 30 cm dan luasnya terbatas di wilayah pertigaan Krotek.

"Hujan kemarin sangat deras. Sepertinya baru kali ini ada genangan sampai lebih dari setengah meter hingga menutup trotoar," tutur Khaerudin Odok (43), warga Krotek.

Genangan air mencapai 50 cm juga terjadi di fasilitas umum di lingkungan Stadion Tridaya dan Sport Centre serta Pasar Mambo. Dengan ketinggian mencapai 35 cm, genangan air terlihat di pertigaan Jln. Olah Raga dengan Jln. Gatot Subroto yang terdapat sejumlah sekolah, perkantoran dan pemukiman penduduk.

Hujan yang turun deras sejak Kamis pukul 21.00 WIB sampai Jumat pukul 11.00 WIB, juga menimbulkan banjir di sejumlah kompleks perumahan penduduk di Kota Indramayu.

Langganan

Banjir terparah di perumahan RS/RSS di Pabean Kencana, Ds. Pabean, di mana air sempat memasuki rumah penduduk.

Perumahan yang sebagian besar diisi PNS jajaran Pemkab Indramayu itu selama ini menjadi langganan banjir bila hujan turun deras di perkotaan. Hanya saja, menurut penduduk setempat, banjir kali ini cukup besar.

Meskipun sudah ada drainase tetapi saking derasnya hujan, tetap saja muncul genangan yang masuk ke rumah-rumah," ujar seorang warga.

Di perumahan itu, sebagian besar jalan tergenang air setinggi 20 sampai 25 cm. Penduduk yang mau berangkat kerja sempat kerepotan, terutama yang tidak memiliki kendaraan.

Genangan air juga terjadi di Kompleks Perumahan "Lemah Mekar", "Marga Mekar" dan sejumlah perumahan lainnya. Di perumahan Lemah Mekar dan Marga Mekar yang berdekatan jalan utamanya tergenang air setinggi 30 cm.

Air juga merendam puluhan rumah di sejumlah desa di sekitar Kota Indramayu dan Sindang seperti di Pabean, Pasekan, Panyindangan dan sekitarnya. Selain itu, ratusan hektare sawah di Kec Balongan ikut terendam air akibat meluapnya Sungai Prawirokepolo yang tak mampu menampung air karena air laut pasang.

Plt. Kepala PU Pengairan Indramayu, Ir. E. Rukanda menuturkan, hujan deras itu merupakan hujan lokal, turun hanya di seputaran kota Indramayu, Sindang, dan Balongan.

Dari pantauannya, banjir akibat hujan sifatnya hanya sementara. Berdasar pengalaman, banjir di kota akan cepat surut dalam waktu 2 sampai 3 jam. "Kalau banjirnya lebih besar, secara kebetulan karena bertepatan dengan air laut pasang. Karena pasang, air hujan lokal itu tidak bisa terbuang ke laut," tutur Rukanda.

Karena hujan lokal, meskipun deras, sejumlah sungai besar dinyatakan aman. Permukaan Sungai Cimanuk, Cipanas, dan sejumlah sungai besar lain masih tetap normal.(A-93)***