Ribuan Unggas di Indramayu Dimusnahkan
INDRAMAYU -- Sebanyak 8.100 ekor unggas milik seluruh warga Desa Cipedang Kec Bongas Kab Indramayu, dimusnahkan secara massal, Ahad (22/1). Pemusnahan massal yang dilakukan dengan cara dibakar itu dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung di Kab Indramayu.
Proses pemusnahan unggas yang dilakukan jajaran Pemkab Indramayu dan disaksikan petugas dari lembaga internasional WHO, FAO, dan Depkes itu, dilakukan di tiga titik lubang di desa tersebut. Setiap titik lubang, diisi oleh 2.700 - 3.000 ekor unggas. Sebelum dibakar, seluruh unggas yang terdiri dari berbagai jenis seperti ayam, bebek, dan angsa itu, terlebih dulu disembelih.
Di Karawang, ribuan ayam mati mendadak. Tiga ekor di antaranya positif terkena virus avian influenza (AI, flu burung). Tiga ekor ayam yang mati dan dinyatakan positif akibat flu burung merupakan milik Mansyur yang bermukim di Blok B8 No 7 Komplek perumahan Karang Mas, Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. ''Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan sudah melakukan pengujian. Hasilnya memang positif flu burung,'' kata Rosid (40 tahun), tetangga Mansyur kepada Republika, Ahad (22/1).
Menurut Rosyid, pada Rabu (18/1), dua ekor ayam milik Mansyur mati mendadak. Pada keesokan harinya, kata dia, satu ekor lagi ayam milik Mansyur mati. Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan, kata dia, belum memberi tahu mengenai asal muasal virus flu burung yang menyerang ayam-ayam milik Mansyur. Namun, Rosyid mencurigai, virus mematikan ini disebarkan oleh burung merpati milik Mansyur yang dilepaskan dari kandang.
Sementara itu, warga di Desa Cipedang, Kecamatan Bongas, Kab Indramayu, mengaku rela seluruh unggas milik mereka dimusnahkan. Pasalnya, mereka mendapat ganti rugi Rp 10 ribu per ekor unggas yang dimusnahkan.
Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin, yang menyaksikan proses pemusnahan itu menyatakan, akan melakukan upaya maksimal guna mengantisipasi penyebaran penyakit flu burung di Kab Indramayu. ''Pada 2005 kemarin, virus flu burung hanya menyerang unggas di tiga kecamatan, yakni Kec Lelea, Lohbener, dan Gabuswetan. Sedangkan tahun 2006 ini, virus flu burung telah menyerang sepuluh kecamatan,'' ujar bupati yang biasa disapa Yance itu.
Kesepuluh kecamatan itu adalah Kec Bongas, Indramayu, Anjatan, Cikedung, Sukra, Gabuswetan, Losarang, Kandanghaur, Arahan, dan Balongan. Selain menyerang unggas di sepuluh kecamatan itu, virus flu burung juga telah menyerang satu keluarga di Desa Cipedang Kec Bongas.
Yance mengungkapkan, dalam jangka waktu satu bulan setelah proses pemusnahan, warga di Desa Cipedang Kec Bongas tidak diperbolehkan memelihara unggas dulu. ''Setelah satu bulan, kita akan melihat bagaimana perkembangannya. Kalau nanti ternyata dirasa aman, warga boleh memelihara unggas kembali,'' cetus Yance.
Proses pemusnahan unggas yang dilakukan jajaran Pemkab Indramayu dan disaksikan petugas dari lembaga internasional WHO, FAO, dan Depkes itu, dilakukan di tiga titik lubang di desa tersebut. Setiap titik lubang, diisi oleh 2.700 - 3.000 ekor unggas. Sebelum dibakar, seluruh unggas yang terdiri dari berbagai jenis seperti ayam, bebek, dan angsa itu, terlebih dulu disembelih.
Di Karawang, ribuan ayam mati mendadak. Tiga ekor di antaranya positif terkena virus avian influenza (AI, flu burung). Tiga ekor ayam yang mati dan dinyatakan positif akibat flu burung merupakan milik Mansyur yang bermukim di Blok B8 No 7 Komplek perumahan Karang Mas, Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. ''Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan sudah melakukan pengujian. Hasilnya memang positif flu burung,'' kata Rosid (40 tahun), tetangga Mansyur kepada Republika, Ahad (22/1).
Menurut Rosyid, pada Rabu (18/1), dua ekor ayam milik Mansyur mati mendadak. Pada keesokan harinya, kata dia, satu ekor lagi ayam milik Mansyur mati. Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan, kata dia, belum memberi tahu mengenai asal muasal virus flu burung yang menyerang ayam-ayam milik Mansyur. Namun, Rosyid mencurigai, virus mematikan ini disebarkan oleh burung merpati milik Mansyur yang dilepaskan dari kandang.
Sementara itu, warga di Desa Cipedang, Kecamatan Bongas, Kab Indramayu, mengaku rela seluruh unggas milik mereka dimusnahkan. Pasalnya, mereka mendapat ganti rugi Rp 10 ribu per ekor unggas yang dimusnahkan.
Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin, yang menyaksikan proses pemusnahan itu menyatakan, akan melakukan upaya maksimal guna mengantisipasi penyebaran penyakit flu burung di Kab Indramayu. ''Pada 2005 kemarin, virus flu burung hanya menyerang unggas di tiga kecamatan, yakni Kec Lelea, Lohbener, dan Gabuswetan. Sedangkan tahun 2006 ini, virus flu burung telah menyerang sepuluh kecamatan,'' ujar bupati yang biasa disapa Yance itu.
Kesepuluh kecamatan itu adalah Kec Bongas, Indramayu, Anjatan, Cikedung, Sukra, Gabuswetan, Losarang, Kandanghaur, Arahan, dan Balongan. Selain menyerang unggas di sepuluh kecamatan itu, virus flu burung juga telah menyerang satu keluarga di Desa Cipedang Kec Bongas.
Yance mengungkapkan, dalam jangka waktu satu bulan setelah proses pemusnahan, warga di Desa Cipedang Kec Bongas tidak diperbolehkan memelihara unggas dulu. ''Setelah satu bulan, kita akan melihat bagaimana perkembangannya. Kalau nanti ternyata dirasa aman, warga boleh memelihara unggas kembali,'' cetus Yance.
0 Komentar:
Post a Comment
<< Halaman Index