Ramai-ramai Parpol Buka Posko Bencana Alam
INDRAMAYU,
Bencana banjir yang terjadi di Kab Indramayu tampaknya menjadi ajang parpol (partai politik) untuk berebut simpati. Dalam beberapa hari terakhir setelah bencana banjir merendam wilayah Indramayu, parpol beramai-ramai membuka posko untuk membantu para korban bencana alam.
Macam-macam aksi filantropik (tindakan kemanusiaan) yang dilakukan parpol. PDI Perjuangan misalnya, mereka memotong gaji 10 anggota dewannya masing-masing Rp 1,5 juta untuk membantu korban bencana alam.
"Gaji yang dipotong dikumpulkan dan digabung dengan bantuan dari DPC dan DPD Jabar. Uang tadi kita belikan mi instan, beras dan bantuan lain," tutur Kuswanto, Ketua F-PDI Perjuangan yang baru , Kamis (2/2).
Bantuan yang dikumpulkan dibagikan kepada sejumlah desa yang dilanda banjir terparah. Sebagian di antaranya diberikan kepada para pengungsi di tenda yang didirikan di bahu jalur utama pantura sepanjang Losarang-Kandanghaur.
Posko bantuan juga didirikan PKS setempat. Partai ini mengerahkan aktivitasnya di sejumlah daerah bencana. Mereka menggalang dana dan menyerahkan bantuan. PKS juga mendirikan posko tak jauh dari tenda tempat ratusan pengungsi tidur di tenda-tenda di jalur pantura.
Tak sebatas itu, aktifis PKS bahkan ikut menembus sejumlah desa yang terisolir. Dengan menggunakan perahu karet, aktifis PKS menyerahkan bantuan kepada warga di Desa. Kertajati, Kandanghaur.
Tak mau kalah, Partai Golkar juga menggerakan aktivisnya di sejumlah titik untuk menyerahkan bantuan dan pengobatan.
Seluruh pimpinan parpol dan aktivis-aktivisnya dalam beberapa hari ini berbaur bersama masyarakat korban bencana alam. Mereka masing-masing memanfaatkan struktur partai untuk menghimpun bantuan dan menyalurkan bantuan kepada para korban.
Aksi filantropik juga dilakukan sejumlah ormas dan organisasi mahasiswa. HMI dan GMNI, membuka dompet peduli bencana banjir yang hasilnya digulirkan kepada para korban bencana.
Dari pengamatan sampai Sabtu kemarin, sebagian besar genangan sudah surut, tinggal di Ds. Jumbleng di .
Bencana banjir yang terjadi di Kab Indramayu tampaknya menjadi ajang parpol (partai politik) untuk berebut simpati. Dalam beberapa hari terakhir setelah bencana banjir merendam wilayah Indramayu, parpol beramai-ramai membuka posko untuk membantu para korban bencana alam.
Macam-macam aksi filantropik (tindakan kemanusiaan) yang dilakukan parpol. PDI Perjuangan misalnya, mereka memotong gaji 10 anggota dewannya masing-masing Rp 1,5 juta untuk membantu korban bencana alam.
"Gaji yang dipotong dikumpulkan dan digabung dengan bantuan dari DPC dan DPD Jabar. Uang tadi kita belikan mi instan, beras dan bantuan lain," tutur Kuswanto, Ketua F-PDI Perjuangan yang baru , Kamis (2/2).
Bantuan yang dikumpulkan dibagikan kepada sejumlah desa yang dilanda banjir terparah. Sebagian di antaranya diberikan kepada para pengungsi di tenda yang didirikan di bahu jalur utama pantura sepanjang Losarang-Kandanghaur.
Posko bantuan juga didirikan PKS setempat. Partai ini mengerahkan aktivitasnya di sejumlah daerah bencana. Mereka menggalang dana dan menyerahkan bantuan. PKS juga mendirikan posko tak jauh dari tenda tempat ratusan pengungsi tidur di tenda-tenda di jalur pantura.
Tak sebatas itu, aktifis PKS bahkan ikut menembus sejumlah desa yang terisolir. Dengan menggunakan perahu karet, aktifis PKS menyerahkan bantuan kepada warga di Desa. Kertajati, Kandanghaur.
Tak mau kalah, Partai Golkar juga menggerakan aktivisnya di sejumlah titik untuk menyerahkan bantuan dan pengobatan.
Seluruh pimpinan parpol dan aktivis-aktivisnya dalam beberapa hari ini berbaur bersama masyarakat korban bencana alam. Mereka masing-masing memanfaatkan struktur partai untuk menghimpun bantuan dan menyalurkan bantuan kepada para korban.
Aksi filantropik juga dilakukan sejumlah ormas dan organisasi mahasiswa. HMI dan GMNI, membuka dompet peduli bencana banjir yang hasilnya digulirkan kepada para korban bencana.
Dari pengamatan sampai Sabtu kemarin, sebagian besar genangan sudah surut, tinggal di Ds. Jumbleng di .
0 Komentar:
Post a Comment
<< Halaman Index